Jual solatube di jakarta,wa 081319823277

Jual solatube di jakarta,wa 081319823277

Solatube merupakan tabung solar yang sistem kerjanya meneruskan cahaya matahari ke dalam
tabung reflektor, dipantulkan dan masuk ke dalam ruangan. Cahaya yang masuk ke dalam ruangan benarbenar
berasal dari cahaya matahari bukan cahaya listrik buatan. Namun, solatube ini hanya dapat
merefleksikan cahaya matahari ke dalam ruangan tanpa bisa diatur intensitas kuat cahaya yang masuk ke
dalam ruangan tersebut. Sehingga ada kalanya cahaya yang masuk ke dalam ruangan terlalu kuat atau
terlalu terang. Maka salah satu solusi yang dapat digunakan ialah dibuatlah suatu plat pada solatube
sehingga intensitas kuat cahaya yang masuk ke dalam ruangan dapat diatur dan kontroler yang digunakan
ialah kontrol PID berbasis mikrokontroler.

Solatube yang digunakan merupakan solatube hasil rancangan
sendiri sehingga berbeda dengan solatube yang ada dipasaran pada umumnya. Dalam proses pengaturan
kuat cahayanya mikrokontroler yang sudah dikontrol dengan PID akan mengendalikan driver motor dan
driver akan menggerakkan motor sehingga plat akan bergerak sesuai dengan yang diperintahkan. Sensor
yang digunakan untuk mendeteksi kuat cahaya ialah sensor Light Dependent Resistor atau LDR. Pada
solatube ini set point yang digunakan adalah sebesar 150 Lux dan apabila dikonversikan ke dalam tegangan
yakni sebesar 3,68 v, jadi apabila cahaya yang terdeteksi oleh sensor kurang dari set point maka plat akan
bergerak membuka namun apabila kuat cahaya yang dideteksi oleh sensor lebih dari 150 Lux maka plat
akan bergerak menutup.

Green buildingatau bangunan ramah lingkungan memiliki kontribusi menahan laju pemanasan global. Menitikberatkan pada penghematan air dan energi dengan menggunakan energi terbarukan, green buildingmenjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Tidak seperti masyarakat di negara maju yang sudah sangat dekat dengan energi terbarukan, Indonesia cenderung lemah di sektor energi terbarukan. Terbukti dengan masih didominasinya PLTU dengan bahan bakar batubara dengan porsi sebesar 63,8% hingga tahun 2022 ke depan, berdasarkan Keputusan Menteri 4092 perihal Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Listrik (RUPTL) PT. PLN dari tahun 2013.

Energi surya atau matahari merupakan salah satu energi terbarukan yang telah dimanfaatkan dan dieksploitasi dengan tepat, guna menyediakan konsumsi energi dunia saat ini. Meskipun sumber energi tersebut melimpah dan terbarukan, kepemilikan teknologi Indonesia yang masih rendah menjadi penghambat dalam pengaplikasiannya. Selain energinya dapat dikonversikan menjadi energi listrik, energi dari cahaya yang dipancarkan (foton) matahari menjadi hal yang vital bagi makhluk hidup. Malah, energi ini seakan menjadi sesuatu yang harus dibayar mahal karena keberadaannya yang sejatinya gratis malah tergantikan dengan cahaya yang berasal dari lampu listrik, notabene energinya berasal dari energi fosil batubara. Energi cahaya yang semestinya menerangi seluruh penjuru dunia, seakan mubazir dengan keberadaan gedung-gedung berkaca yang menggunakan energi tak terbarukan baik malam maupun siang hari.

Jika dihitung-hitung dengan ilmu fisika bangku SMA, bagi anda yang familiar dengan hukum Stefan-Boltzman (Energi kalor yang dipancarkan setiap luas permukaan benda, berbanding lurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya) dengan mudah memprediksi betapa banyaknya energi yang dapat dipanen dari bintang tata surya ini. Bayangkan, 173.000 Terawatt energi menumbuk bumi dengan jatah 112.000 Gigawatt untuk Indonesia setiap waktunya, bersama sebuah unit energi bernama foton atau gelombang elektromagnetik. Angka ini mencapai 10.000 kali dari kebutuhan energi dunia.

Untuk pemesanan dapat klik disini

Lokasi kami:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *